Untukmu Widya...

Wid, apa kabarmu sekarang ini? saat ini? Aku selalu berharap kamu selalu mendapatkan tempat terbaik di sisi-NYA ya Wid... tempat yang jauh lebih indah dari pada dunia.

Wid, untuk ketiga kalinya aku menulis tentang kamu. Entah kenapa di pagi saat aku terbangun dari lelapku, aku teringat kamu dan lantas rasa rinduku terhadap kamu begitu meluap. Ah iya Wid, ternyata aku ingat... Tepat tiga tahun berlalu kamu meninggalkan aku. Meninggalkan kami. Meninggalkan kehidupan dunia. Tepat hampir tiga tahun itu kamu pergi menunaikan cinta dan rindu terhadap Rabb-mu.

Wid, masih aku ingat ekspresi wajahmu di saat pertama kali kita saling kenal. Lucu, karena kamu demikian senang karena pada akhirnya kamu dapatkan "teman pulang bareng", seperti katamu. Aku juga masih ingat, kamu selalu berusaha untuk menjadi orang yang pertama yang meminjam buku-buku baru yang kubeli.  Ketika orang-orang sibuk membicarakan fenomena novel Ayat-Ayat Cinta, dahulu kita cuma bisa tersenyum ya Wid dan mengatakan dalam hati kita masing-masing "Ah, kunooo... itu mah bacaan gue dari kelas satu SMA".
Aku juga masih ingat Wid, kamu selalu bisa jadi teman yang paling sabar dan lembut dalam menghadapi aku. Di mataku Wid, kamu sosok perempuan sejati yang aku inginkan. Banyak yang ingin aku pelajari dari pribadimu. Kelembutan sikap, kemuliaan akhlak, dan kecerdasan ilmu.  Ketika aku tertawa terbahak, kamu hanya mengekspresikannya dengan senyuman. Ketika mataku masih tidak dapat aku jaga melihat keindahan ciptaan ALLAH, kamu justru tertunduk dan berusaha tidak melepaskan pandangan. Kamu menjadi stereotipe seorang "akhwat" Wid....

Atau pada saat kita tertawa, menangis, terluka, bersama saat menjalani amanah kita masing-masing di PISMAN DOETA kita tercinta.... Untuk sebuah gelar PISMAN ANGELS buat kamu-puti-aku atas persahabatan kita yang begitu dekatnya... Masih ingatkah Wid, kamu-aku-dan teman-teman kita yang lain berusaha untuk selalu terlihat kompak dan alhamdulillah pada kenyataannya memang seperti itu ya Wid.

Kenangan terakhir saat bersamamu Wid... Di Ramadhan 1427 Hijriah, kita bersama-sama menghabiskan malam di rumahku. Masih teringat Wid, bagaimana kita semua harus berbagi wilayah tidur di kamarku.  Lucu aku membayangkannya kembali Wid, aku, kamu, puti, eva, rima, annes, eka, dewi nur, aghia, lia, dina, (siapa lagi yah?) harus bersempit-sempitan berbagi tempat. Saat kita shalat Tarawih berjamaah, dan di perjalanan pulang itu Wid, saat kita semua bercita-cita untuk bertetangga jika saatnya nanti kita semua tidak lagi sendiri. Atau mungkin pada saat kita wisata kuliner (padahal hari telah beranjak malam ya...) di Taman Jajan. Dan saat-saat paling kuingat adalah rasa kantuk yang melarut bersama cerita-cerita yang mengalir hingga pagi menjelang.


Dan kini saat aku merindumu, aku sadar kamu tak lagi dapat mewujud utuh...





11 Apr 2010

Posting Komentar

My Friends

Blogger news

Diberdayakan oleh Blogger.