Waiting is the Best Choice (?)

-->
Postingan ini berawal dari perbincangan singkat dengan seorang teman,
“Boleh nggak sih menunggu sesuatu yang ga pasti?”    
“Boleh-Boleh aja lah…. Ga ada yang larang”
“Emang, ga mubadzir tuh waktu yang terpakai untuk nunggu?”
“Yeah, ga ada yang sia-sia kalo kita punya keyakinan bahwa apa yang kita tunggu itu akan datang pada saatnya nanti. Bukankah, prasangka Allah itu adalah prasangka hamba-NYA?
“Well, kalo begitu. Waiting is (still) the best choice”


If waiting is the best choice, then why you have to be worry?
Menunggu…. Kenapa kebanyakan orang sangat membenci satu hal itu, tapi tetap saja dilakukannya? Jangankan untuk menunggu sesuatu yang tidak pasti, terkadang menunggu sesuatu yang pasti pun terasa bosan dan menyebalkan. Let’s say kalo di kampus, saya paling membenci menunggu BiKun (bis kampus) pada siang hari. Beuh, lama-nya itu looohh…. Tapi sekalinya mendapatkan apa yang kita tunggu, kepuasan batin-lah yang kelak terbayarkan.  Ya sekarang mari kita lihat inti dari menunggu dan yang menjadi perhitungan pada saat menunggu adalah : bilangan waktu.  Detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, dan tahun.
Saya pun mulai berkutat dengan perhitungan waktu… Hari, tanggal, bulan. Ah, ya… hampir mendekati bilangan tahun. Hampir satu tahun saya berlalu hanya untuk menunggu seseorang. Menunggu untuk apa? Banyak. Menunggu untuk dia sadar akan kehadiran saya, menunggu dia tahu perasaan apa yang saya miliki untuknya, menunggu dia mengerti bagaimana perasaan itu bisa hadir dalam hati saya, dan menunggu dia memahami seberapa sakit yang harus saya bayar demi perasaan saya.  Terutama saya menunggu skenario ALLOH untuk akhir dari penantian saya itu.
Saya yakin segalanya akan berakhir dengan kebahagiaan, baik itu untuk saya atau untuk dia. Apakah itu suatu saat nanti memang dia-lah yang ditakdirkan untuk menekur jalan hidup bersama saya, atau-kah takdir lain yang menuntun saya untuk bertemu laki-laki pilihan ALLOH yang tentu saja jauuh lebih baik dari dia, dan dia pun bersama perempuan pilihan ALLOH yang jauh lebih baik dari saya.  Saya yakin, yang terbaik dan terpilihlah yang akan menjadi akhir dari skenario ini.  Menunggu untuk mendapatkan yang terbaik…


*terdengar dari Winamp Laptop saya alunan tembang lawas miliki Sheila on 7 berjudul UNTUK PEREMPUAN*

Jangan mengejarnya, jangan mencarinya
Dia yang kan menemukanmu
Kau mekar di hatinya, di hari yang tepat

Jangan mengejarku, jangan mencariku
Aku yang kan menemukanmu
Kau mekar di hatiku, di hari yang tepat

Tidaklah mawar hampiri kumbang
Bukanlah cinta bila kau kejar
Tenanglah tenang… Aku kan datang
Dan memungutmu ke hatiku yang terdalam
Bahkan, ku takkan bertahan tanpamu…

Sibukkan harimu, jangan pikirkanku
Takdir yang kan menuntunku
Pulang ke hatimu, di hari yang tepat

If waiting is the best choice, then why you have to be worry? Its not too long and you don’t have to be hurry.
Yang terbaik-lah yang akan jadi akhir dari skenario semua penantian saya nanti pada saat yang tepat.  Itu niscaya.  Lalu, apalagi yang mesti saya khawatirkan? Maka saya akan mengganti orientasi penantian saya mulai saat ini : Menunggu untuk mendapatkan yang terbaik dan bukan menunggu untuk satu orang yang belum tentu terbaik…



(ya ALLAH, saya mohon jangan rapuhkan lagi setelah ENGKAU beri kekuatan ini….)

17 Mar 2010

2 responses to Waiting is the Best Choice (?)

  1. @minumino says:

    yap,saya juga akan menunggu,tp saya akan berhenti jika tidak ada lagi alasan untuk menunggu :)
    it still the best choice...
    nice :)

  2. yup, now it still the best choice...

Posting Komentar

My Friends

Blogger news

Diberdayakan oleh Blogger.